Jakarta
2 september, Audiensi
Kapusjianstralitbang TNI Marsda TNI Dr. Budhi Achmadi, M.Sc.dengan Wakil Kepala BRIN Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T.,M.Sc.,DESD.,ASEAN Eng. beserta stafnya menjadi
momentum penting dalam membahas potensi kolaborasi riset antara BRIN (Badan
Riset dan Inovasi Nasional) dan TNI, khususnya Pusjianstralitbang TNI.
Pertemuan ini bertujuan untuk memanfaatkan fasilitas riset BRIN guna mendukung
pengembangan Alutsista, teknologi, dan Sumber Daya Manusia (SDM) TNI.
Dalam
diskusi tersebut, Kapusjianstralitbang TNI menekankan pentingnya integrasi
riset BRIN dan TNI. Saat ini, BRIN menaungi 79 institusi riset, termasuk
kementerian lain, namun Kemhan dan TNI belum bergabung dalam ekosistem riset
tersebut. Oleh karena itu, Kapusjianstralitbang TNI mengusulkan agar riset TNI
dimasukkan ke dalam ekosistem BRIN. Langkah ini diharapkan dapat memfasilitasi
akses dan pemanfaatan fasilitas riset BRIN untuk mendukung pengembangan
kemampuan TNI.
BRIN menyambut baik proposal kolaborasi riset Alutsista dan SDM TNI dengan mengusulkan model kerja sama BRIN-TNI-industri swasta atau BUMN. Dalam model ini, riset dapat dilaksanakan di fasilitas BRIN dengan melibatkan pihak ketiga untuk proses produksi atau manufaktur. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas riset, tetapi juga mempercepat pengembangan teknologi dan Alutsista yang dibutuhkan oleh TNI.
Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak, baik BRIN maupun TNI. Dengan mengintegrasikan riset dan pengembangan teknologi, TNI dapat meningkatkan kemampuan dan kesiapannya dalam menjalankan tugas-tugas keamanan nasional, sementara BRIN dapat lebih efektif dalam menjalankan misinya sebagai badan riset dan inovasi nasional.
Pertemuan
ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun kerja sama yang lebih
erat antara BRIN dan TNI. Dengan kerja sama yang solid, diharapkan dapat
tercipta inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi pertahanan dan keamanan
negara.